Minggu, 16 Januari 2011

Rencana Garis Air(Lines Plan)


Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal.Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan.Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan.
Adapun tujuan dari pembuatan lines plan atau rencana garis adalah untuk mengetahui bentuk badan kapal terutama yang berada dibawah garis air.
Selain rencana garis pada bagian ini juga digambarkan carena yang tujuannya untuk mengetahui bentuk badan kapal yakni karakteristik dari badan kapal terutama yang berada dibawah garis air, dimana penggambaran ini dilakukan atas dasar garis air yang telah dibuat.
Penggambaran rencana garis dibuat dalam dua dimensi sehingga untuk memperhatikan semua bentuk dari badan kapal secara tiga dimensi, maka pada penggambaran dibagi atas tiga bagian yaitu :

1.      Half breadth plan
Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat).

     2.Sheer plan
Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.

    3.Body plan
Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan
       Gambar ini merupakan penampakan dari potongan-potongan kapal yang terdiri dari tiga potongan yaitu :
·         Potongan melintang kapal secara vertikal yang disebut Section.
      Misalkan suatu kapal dipotong secara melintang dengan arah ke bawah atau    vertikal.Pada pemotongan ini akan tampak dua dimensi yaitu dimensi tinggi (H) dan dimensi lebar (B).
·         Potongan memanjang kapal secara horizontal yang  disebut Water Line.
      Misalkan suatu kapal dipotong secara memanjang dengan arah mendatar   atau horizontal.pada potongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi lebar (B).
·         Potongan memanjang kapal secara vertikal yang disebut Buttock line.
      Misalkan suatu kapal dipotong secara secara memanjang dengan arah ke bawah atau vertikal.pada pemotongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi tinggi (H).

Sabtu, 15 Januari 2011

Ukuran Utama di Kapal Cargo

Sebagai ukuran dari besar kecilnya kapal seperti panjang,lebar,maupun tingginya badan kapal.Terdapat singkatan-singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun menggunakan istilah-istilah asing.
a. Panjang Kapal


• LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
• LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat.
• LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang





b. Lebar Kapal

• BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat.
• B (breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading.

c. Tinggi Geladak (H)
H adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah.

d. Sarat Air (T)
T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat.
e. Kecepatan Kapal(V)
yaitu Kecepatan yang di gunakan kapal dalam pelayarannya.

Metode dalam Prarancangan Kapal Cargo

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pra rancangan, metode itu antara lain :
Metode kapal pembanding
Yaitu mengambil acuan kapal pembanding yang memiliki karasteristik sama dengan kapal yang dirancang
Metode statistic
Yaitu ukuran dari beberapa kapl pembanding, dimana variable dihubungkan kemudian ditarik suatu rumusan yang berlaku terhadap kapal yang akan dirancang
Metode kompex solution
Yaitu kombinasi antara metode kapal pembanding dan metode statistic
Metode trial dan error
yaitu mencoba-coba parameter dari berbagai ukuran kapal sampai ditemukan harga yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu ada pula metode empiris yang diberikan oleh para ahli dibidang perancangan kapal.

Prarancangan Kapal Cargo


dalam merencanakan sebuah kapal Cargo atau pun kapal lainnya setidaknya ada dua factor yang sangat menentukan dan perlu diketahui yaitu factor teknis dan factor ekonomis. Faktor teknis terkait dengan teknik perencanaan awal, proses pembangunannya hingga proses reparasi dan pemeliharaannya. Sedang factor ekonomis terkait dengan penggunaan material/bahan, kelengkapan komponen-komponen kapal kapal dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dalam pengoperasian kapal.
Sebagai langkah awal dalam merencanakan sebuah kapal adalah perhitungan pra rancangan yang meliputi :
  1. Penentuan ukuran utama kapal
  2. Koefisien-koefisien bentuk kapal
  3. Perhitungan daya mesin
  4. Perhitungan DWT dan LWT
  5. Perhitungan stabilitas kapal

Disamping itu ada beberapa variable yang perlu diperhatikan sebelum merancang sebuah kapal diantaranya :
  1. Type kapal
Type kapal merupakan variable yang paling utama dalam merancang suatu kapal. Dengan diketahuinya type kapal maka perancang sudah dapat memulai merancang kapal tersebut. Misalnya type kapal adalah General Cargo dengan 8365 DWT.
  1. Trayek
Trayek adalah merupakan daerah yang akan dilayari oleh kapal yang direncanakan. Dari trayek ini dapat ditentukan jarak dan lama waktu yang diperlukan untuk melayari trayek tersebut untuk pelayaran pulang pergi. Selain itu trayek juga menentukan berapa besar bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar yang diperlukan selama berlayar dan hal lain yang menyangkut masalah jarak tempuh/lama pelayaran.
  1. Jenis muatan
Dengan mengetahui banyak dan jenis muatannya berarti perancang dapat memperhitungkan berapa banyak volume ruang yang digunakan untuk mengangkut muatan tersebut dan dapat merancang tempat yang sesuai dengan jenis muatan yang akan diangkut oleh kapal yang dirancang.
  1. Kecepatan
Kecepatan kapal sangat berhubungan erat dengan biaya pengoperasian kapal terkait pada penggunaan bahan bakar, dan bentuk badan kapal itu sndiri.
  1. Kedalaman perairan yang disinggahi
Kedalaman perairan sangat berhubungan erat dengan sarat kapal. Dengan mengetahui kedalaman perairan berarti kita dapat mengetahui kapal yang dirancang dapat merapat pada pelabuhan tempat tujuan.